Menilik Kriteria “liyan”: Mewujudkan Kerukunan Umat Beragama di Yogyakarta

Penulis

  • Magdalena Pura Adiputra Artarini Universitas Kristen Duta Wacana

DOI:

https://doi.org/10.47167/kharis.v7i1.251

Kata Kunci:

dialogue, intolerance, religious harmony, the Other, dialog, intoleransi, kerukunan umat beragama, liyan

Abstrak

This paper discusses the importance of religious harmony in Yogyakarta, a city with a significant number of newcomers, making it rich in diversity, one of which is religion. This diversity makes Yogyakarta also vulnerable to conflict. Through qualitative research methods with a literature study approach, the author looks at and explores the factors that influence the occurrence of intolerance. It was found that intolerance in Yogyakarta was strongly influenced by factors such as narrow-minded religious thinking, religious fanaticism, and exclusive interpretations of the concept of "the Other.” Therefore, a more inclusive introduction to the concept of “the Other” can help people appreciate religious differences, diversity in Yogyakarta and achieve religious harmony. This can be achieved through recognition of differences, interfaith dialogue, and an ethic of hospitality. It is hoped that the people of Yogyakarta will not only be able to overcome religious conflict, but also strengthen religious harmony and build sustainable communication among different religious communities.

 

Makalah ini membahas pentingnya kerukunan umat beragama di Yogyakarta, sebagai kota dengan jumlah pendatang yang cukup banyak, menjadikan kota Yogyakarta kaya akan keragaman salah satunya agama. Tentunya keberagaman ini menjadikan Yogyakarta juga rentan terjadi konflik. Melalui metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi literatur, penulis melihat dan menggali faktor apa saja yang mempengaruhi terjadinya intoleransi. Ditemukan bahwa intoleransi di Yogyakarta kuat dipengaruhi oleh faktor seperti pemikiran sempit mengenai keagamaan, fanatisme beragama, dan interpretasi eksklusif tentang "liyan." Maka pengenalan secara lebih inklusif pada konsep "liyan" dapat membantu masyarakat menghargai perbedaan dan keberagaman umat beragama di Yogyakarta serta mencapai harmoni agama. Hal ini dapat dilakukan melalui pengakuan pada perbedaan, dialog lintas iman, dan etika keramahan. Diharapkan masyarakat Yogyakarta tidak hanya dapat mengatasi konflik keagamaan, namun juga memperkuat harmoni agama, dan membangun komunikasi yang berkelanjutan di antara komunitas agama yang berbeda.

Unduhan

Data unduhan tidak tersedia.

Biografi Penulis

  • Magdalena Pura Adiputra Artarini, Universitas Kristen Duta Wacana
    Universitas Kristen Duta Wacana

Referensi

Adso, Wilhelminus. “The Self, Liyan, Dan Orang Ketiga.” Lingkar Studi Filsafat Discourse (blog), 18 November 2020. https://lsfdiscourse.org/the-self-liyan-dan-orang-ketiga/.

Amos Yong. Hospitality and the Other: Pentecost, Christian Practices, and the Neighbor. Amerika Serikat: Orbis Books, 2008.

Carolyn Evans. “Religion and Freedom of Expression.” Dalam Religion and Human Rights: An Introduction, disunting oleh John White dan M. Christian Green. Oxford: Oxford University Press, 2012.

Fatmawati. “Perlindungan Hak Atas Kebebasan Beragama dan Beribadah dalam Negara Hukum Indonesia.” Jurnal Konstitusi 8, no. 4 (20 Mei 2016): 489. https://doi.org/10.31078/jk844.

Hakim, Habib Luqman. “HAK KEBEBASAN EKSPRESI BERAGAMA DALAM DINAMIKA HUKUM DAN POLITIK DI INDONESIA.” Legacy: Jurnal Hukum dan Perundang-Undangan 1, no. 1 (4 Maret 2021): 96–111. https://doi.org/10.21274/legacy.2021.1.1.96-111.

J. A, Denny. Menjadi Indonesia Tanpa Diskriminasi Data, Teori dan solusi. Jakarta: Inspirasi, 2008.

Jeniffer Pelupessy Wowor. “Sebuah Upaya Membangun Kesadaran Relasional Antara ‘Aku, Kamu dan Kita.’” Dalam Menuju Perjumpaan Otentik Islam-Kristen, disunting oleh Wahyu Nugroho dan Djoko Prasetyo Adi Wibowo. Yogyakarta: TPK-UKDW, 2016.

Julianus Mojau. Teologi Politik Moderasi Beragama dari Perspektif Kebebasan Beragama atau Berkeyakinan. Yogyakarta: Kanisius, 2009.

Konde.co, Tim. “Penutupan Paksa Patung Bunda Maria: Tindakan Intoleransi.” Konde.Co (blog), 28 Maret 2023. https://www.konde.co/2023/03/penutupan-paksa-patung-bunda-maria-adalah-tindakan-intoleransi/.

Kurnia Novianti. “Kebudayaan, Perubahan Sosial dan Agama dalam Perspektif Antropologi.” Harmoni, 2, 12 (Agustus 2013). https://www.academia.edu/36358092/Vol_12_No_1_Mei_2017_pdf.

Maufur. “Menakar Moderasi Beragama dari Perspektif Kebebasan Beragama atau Berkeyakinan.” Dalam Politik Moderasi dan Kebebasan Beragama: Suatu Tinjauan Kritis, disunting oleh Zainal Abidin Bagir, 164. Jakarta: Kompas Gramedia, 2022.

Media, Harian Jogja Digital. “Ini Akhir Konflik Pendirian Gereja Di Sedayu Bantul.” Harianjogja.com. Diakses 10 Juni 2023. https://jogjapolitan.harianjogja.com/read/2020/01/08/511/1028877/ini-akhir-konflik-pendirian-gereja-di-sedayu-bantul.

Media, Kompas Cyber. “Fakta Upacara Piodalan di Bantul ‘Dibubarkan’ Warga: Umat Hindu Butuh Rumah Ibadah Halaman all.” KOMPAS.com, 14 November 2019. https://regional.kompas.com/read/2019/11/15/06360041/fakta-upacara-piodalan-di-bantul-dibubarkan-warga--umat-hindu-butuh-rumah.

Musarofah, Siti. “Konsep Diri dan Liyan (Other) Dalam Pandangan Filsafat Dakwah,” t.t. https://doi.org/10.55380/taqorrub.v5i01.715.

Nasrudin, Juhana, dan Ahmad Ali Nurdin. “Politik Identitas Dan Representasi Politik (Studi Kasus pada Pilkada DKI Periode 2018-2022).” Hanifiya: Jurnal Studi Agama-Agama 1, no. 1 (25 Februari 2019): 34–47. https://doi.org/10.15575/hanifiya.v1i1.4260.

Nazmudin. “Kerukunan dan Tolerani Antar Umat Beragama dalam Membangun Kebutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).” Jurnal of Government and Civil Society, 1, 1 (April 2017). http://dx.doi.org/10.31000/jgcs.v1i1.268.

“Peredaran Uang Mahasiswa di Yogyakarta Rp 11,5 M/Hari | jurnal.” Diakses 11 Juni 2023. https://jurnal.republika.co.id/posts/102818/peredaran-uang-mahasiswa-di-yogyakarta-rp-115-mhari.

“Reno Mediasi Konflik Sosial GKI Gejayan - Radar Jogja.” Diakses 9 Juni 2023. https://radarjogja.jawapos.com/sleman/65764475/reno-mediasi-konflik-sosial-gki-gejayan.

“Sebanyak 92,87% Penduduk Yogyakarta Beragama Islam pada Juni 2021 | Databoks.” Diakses 7 Juni 2023. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/09/17/sebanyak-9287-penduduk-yogyakarta-beragama-islam-pada-juni-2021.

Sendana, Fien Ika. “Lingkungan Sebagai ‘Sang Liyan’: Upaya Pelestarian Lingkungan Ditinjau Dari Konsep ‘Sang Liyan’ Dari Gagasan Pemikiran Emmanuel Levinas.” SOPHIA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen 2, no. 2 (28 Desember 2021): 62–79. https://doi.org/10.34307/sophia.v2i2.52.

Yong, Amos. Hospitality and the Other: Pentecost, Christian Practices, and the Neighbor. Orbis Books, 2008.

Zuldin, Muhamad. “KETIMPANGAN SEBAGAI PENYEBAB KONFLIK: KAJIAN ATAS TEORI SOSIAL KONTEMPORER.” TEMALI: Jurnal Pembangunan Sosial 2, no. 1 (4 Februari 2019): 157–83. https://doi.org/10.15575/jt.v2i1.4050.

Diterbitkan

2024-07-31

Cara Mengutip

Menilik Kriteria “liyan”: Mewujudkan Kerukunan Umat Beragama di Yogyakarta. (2024). KHARISMATA: Jurnal Teologi Pantekosta, 7(1), 67-88. https://doi.org/10.47167/kharis.v7i1.251