Pentingnya Karakteristik Murid Kristus bagi Jemaat menurut Kisah Para Rasul 2:41-47
DOI:
https://doi.org/10.47167/kharis.v3i2.50Kata Kunci:
Acts, character of christ, characteristic, disciples of Christ, early church, gereja mula-mula, jemaat, karakteristik, Kisah Para Rasul, murid KristusAbstrak
The success of God's work and ministry carried out by the early church centered on the characteristics of the early church who were disciples of Christ. The church today needs to pay attention to the principle developed by the early church, namely, the characteristics of the disciples of Christ. This article aims to show the important characteristics of Christ's disciples through reading Acts 2: 41-47. By using the descriptive analysis method, several characteristics mentioned in the text are obtained, namely: perseverance, prayer, and unity. In conclusion, believers, congregations, or those who call themselves disciples of Christ, must have characteristics that make them different from people who only follow God as a mere religious obligation.
Abstrak
Keberhasilan pekerjaan Tuhan dan pelayanan yang dilakukan oleh gereja mula-mula berpusat pada karakteristik jemaat mula-mula yang adalah murid Kristus. Gereja masa kini perlu memerhatikan prinsip yang dikembangkan oleh gereja mula-mula, yakni karakteristik murid Kristus. Artikel ini bertujuan untuk menunjukkan pentingnya karakteristik murid Kristus melalui pembacaan Kisah Para Rasul 2:41-47. Dengan menggunakan metode analsis deskriptif diperoleh beberapa karakteristik yang disebut pada teks tersebut, yakni: bertekun, berdoa, dan bersatu. Kesimpulannya, orang percaya, jemaat, atau yang menyebut dirinya sebagai murid Kristus, harus memiliki karakteristik yang menjadikannya berbeda dengan orang yang hanya mengikut Tuhan sebagai kewajiban agamawi belaka.
Unduhan
Referensi
Brink, Ds. H. V. Tafsiran Alkitab Kitab Kisah Para Rasul. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2003.
Calhoun, Adele Ahlberg. Spiritual Disciplines Handbook Practices That Transform Us: Buku Pegangan Disiplin Spiritual: Praktek yang Mengubah Kita. Illionis: IVP Press, 2005.
Dewan Dosen. Panduan Karya Ilmiah. Surakarta: STT Intheos, 2007.
Fernando, Ajith. The NIV Commentary: ACTS.
Gidion, "Karya Roh Kudus Dalam Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia (Sdm)," Shift Key: Jurnal Teologi dan Pelayanan 7, no. 1 (2017): 10–12, http://jurnal.sttkao.ac.id/index.php/shiftkey/article/view/9.
Gondowijoyo, J. H. Sekolah Doa. Yogyakarta: ANDI, 2004.
Hanafi, “Hakekat Nilai Persatuan dalam Konteks Indonesia: Sebuah Tinjauan Kontekstual Positif Sila Ketiga Pancasila,” Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Vol. 3, Nomor 1, Juni 2018: 1-8, http://journal2.um.ac.id/index.php/jppk/article/download/6041/3097.
https://alkitab.sabda.org/strong.php?id=132.
Iversion, Dick & Larry Asplund. Gereja Sehat dan Bertumbuh. Malang: Gandum Mas, 2003.
Jacobs, Tom. Gereja Menurut PB. Yogyakarta: Kanisius, 1988.
Kriswanta Pr, Gregorius. Menjadi Murid Kristus Itu Gimana Sih. Yogyakarta: Kanisus, 2009.
Lee, Witness. Doa. Surabaya: Yasperin, 2019.
Longenecker, Richard N. The Expositor’s Bible Commentary With The New International Version ACTS: Terjemahan Alkitab The Expositor dengan Versi Terjemahan Internasional Kisah Para Rasul. Michigan: Grand Rapids, 1995.
M, Yusuf L. “Model Pertumbuhan Gereja yang Utuh dalam Kisah Para Rasul 2:42-47,” Vol 2, No 2, Maret 2020; (60-75) ISSN 2654-5691 (online); 2656-4904 (print) Available at: e-journal.sttberitahidup.ac.id/index.php/jbh.
Macchia, Stephen A. Becoming a Healty Church: Menjadi Gereja yang Sehat. Jakarta: Immanuel, 2016.
Mandaru, H. F. “Kaya-Miskin dalam Lukas Kisah: Beberapa Lensa Pembacaan.” Forum Biblika: Jurnal Ilmiah Populer 2007, 21:34-49.
Newman JR, Barclay M. Kamus Yunani Indonesia. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2016.
Perdana, Tanto Kristiono and Deo Putra. “Hambatan dan Pelayanan Guru Sekolah Minggu di Gereja Kristen Jawa Jebres Surakarta,” Jurnal Teologi Gracia Deo 1, no. 2 (2019): 90–100. http://www.sttbaptisjkt.ac.id/ejournal/index.php/graciadeo/article/view/9.Lie.
Rey, Kevin Tonny. “Khotbah Pengajaran Versus Khotbah Kontemporer,” DUNAMIS: Jurnal Penelitian Teologi dan Pendidikan Kristiani: sttintheos.ac.id/ejournal/index.php/dunamis/article/view/100.
Santo, Joseph Christ. “Strategi Menulis Jurnal Ilmiah Teologi Hasil Eksegesis” dalam Sonny Eli Zaluchu (editor), Strategi Menulis Jurnal untuk Ilmu Teologi (Semarang: Golden Gate, 2020), 126.
Syahril, "Pengaruh Kemampuan Intelektualitas dan Moralitas Terhadap Tingkat Kesuksesan dalam Pengembangan Karier Karyawan Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota," Jurnal Menara Ilmu XIV, no. 02 (2020): 150–160..
Siahaan, Harls Evan. “Karakteristik Pentakostalisme Menurut Kisah Para Rasul,” DUNAMIS (Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani) 2, no. 1 (2017): 12–28.http://www.sttintheos.ac.id/e-journal/index.php/dunamis.
Simanjuntak, Junihot M. "Belajar Sebagai Identitas dan Tugas Gereja," JURNAL JAFFRAY, Vol. 16, No. 1, April 2018 Available Online at http://ojs.sttjaffray.ac.id/index.php/JJV71/index DOI: 10.25278/jj71.v16i1.279 16, no. 1 (2018): 1–24.
Sinukaban, Eliezer Andelta. “Prinsip Hidup Jemaat Mula-Mula Dalam Kisah Para Rasul 2:41-47,” PNEUSTOS: Jurnal Teologi Pantekosta 1, no. 1 (2018): 43–57, http://sttpantekostasumutaceh.ac.id/e-journal/index.php/pneustos/article/view/4/4.
Stuart, Douglas. Eksegese Perjanjian Lama. Malang: Gandum Mas, 2012.
Susanto, Hasan. Hermeneutik: Prinsip dan Metode Penafsiran Alkitab. Malang: SAAT, 2015.
Sutoyo, Daniel. “Gaya Hidup Gereja Mula-mula yang Disukai dalam Kisah Para Rasul 2:42-47 bagi Gereja Masa Kini,” Antusias: Jurnal Teologi dan Pelayanan 3, no. 6 (2014): 1-31, https://www.sttintheos.ac.id/e-journal/index.php/antusias/article/view/7.
Tong, Stephen. Baptisan dan Karunia Roh Kudus. Jakarta: LRII, 2007.