Implementasi Cara Hidup Jemaat Mula-mula dalam Kisah Para Rasul 2: 41-47 bagi Pertumbuhan Gereja Masa Kini

Penulis

  • Andreas Sese Sunarko Sekolah Tinggi Teologi El-Shadday, Surakarta, Jawa Tengah

DOI:

https://doi.org/10.47167/kharis.v2i2.33

Kata Kunci:

church growth, church lifestyle, early church, the Acts, cara hidup jemaat, jemaat mula-mula, Kisah Para Rasul, pertumbuhan gereja

Abstrak

The growth of church has been one of crucial issues that becomes a concentration point to church leaders, which is priestas the senior pastor or church council as the representative of local church members. The growth of church perceived as one of paramaters stating the existence of church to the people who are served as well as to other churches as ministry partner. The growth of church can be seen from two aspect is the quality of church members in terms of spiritual maturity reflected from the faith to God they whorship and in term of their daily behavior bringing positive impact. The other aspect is the quantity of church members from time to time.   The growth of church can  be achieved by the method or serving system that is believed by priest or church council to be implemented. In academic terminology, that method is also known as church growth system or method . They are many system or method of church growth . One of them is Cell Church system that is a system of naturaly growing church growth method with the starting point from the way of life the eraly church taken from Act 2:41-47. This idea, later on, can be implemented by today’s churches is improving church growth.

Abstrak

Pertumbuhan gereja menjadi salah satu isu penting yang terus menjadi konsentrasi bagi para pimpinan gereja, baik itu Pendeta sebagai Gembala Jemaat atau Majelis sebagai representasi jemaat lokal. Pertumbuhan gereja dinilai sebagai salah satu parameter eksistensi gereja tersebut dimata jemaat yang dilayaninya maupun dimata gereja-gereja lain sebagai mitra pelayanan. Pertumbuhan gereja bisa dilihat dari dua segi yaitu segi kualitas yang ditandai dengan kematangan jemaat atas nilai-nilai relegiositasnya yang terpancar dari tingkat keyakinannya terhadap pribadi Allah yang disembahnya dan terpancar dari perilaku sehari-harinya yang mendatangkan dampak positif. Adapun segi yang lain adalah segi kuantitas yang ditandai dengan pertumbuhan jemaat yang terlihat dari bertambahnya jumlah jemaat dari waktu ke waktu. Pertumbuhan gereja ini dapat terwujud dengan metode dan sistem pelayanan yang diyakini oleh Pendeta atau Majelis untuk diterapkan atau dalam dunia akademis disebut dengan metode atau sistem pertumbuhan gereja. Ada banyak metode atau sistem pertumbuhan gereja yang ada diantaranya metode atau sistem Gereja Sel, metode atau sistem pertumbuhan Gereja Modern dan lain sebagainya. Melalui tulisan ini penulis ingin menunjukan salah satu metode pertumbuhan gereja yang bertitik tolak pada cara hidup jemaat yang pertama sebagaimana dicatat dalam Kisah Para Rasul 2 : 41-47 yang nantinya dapat diterapkan oleh gereja-gereja masa kini dalam melakukan proses pertumbuhan gereja.

Unduhan

Data unduhan tidak tersedia.

Referensi

Alkitab, Jakarta LAI , 1996

Daniel Sutoyo, Komunitas Kecil Sebagai Tempat Pembelajaran Gaya Hidup Kristen Solo : Jurnal Antusias , STT Intheos, Vol.II, 2012

Daniel Sutoyo, Suatu Eksegesis Kisah Para Rasul-Seri I Surakarta : STT Intheos,2010 Dep.Komsel GBI Keluarga Allah, SOM Kelas-3 Aku Pasti Berbuah Solo : Divisi Media

Cetak El-Shadday Media Production (tp. tth)

Dwiraharjo, Susanto. ?Kajian Eksegetikal Amanat Agung Menurut Matius 28 : 18-20.? Jurnal Teologi Gracia Deo 1, no. 2 (2019): 56–73. http://sttbaptisjkt.ac.id/e- journal/index.php/graciadeo.

Hartono, Handreas. ?Mengaktualisasikan Amanat Agung Matius 28 : 19-20 Dalam Konteks Era Digital.? KURIOS (Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen) 4, no. 2 (2018): 19–20. www.sttpb.ac.id/e-journal/index.php/kurios.

Kornelius Sabat, Pertumbuhan Gereja Yogyakarta : Charista Press, 2016

Kristiono, Rahmat. ?Bonus Demografi Sebagai Peluang Pelayanan Misi Gereja di Kalangan Muda-Mudi? Jurnal Teologi Berita Hidup, Vol 1 No. 2, 2019.

Peter Wongso, Tugas Gereja dan Misi Masa Kini Malang : SAAT, 1999 Rick Warren, The Purpose Driven Church Malang, Gandum Mas, 2006.

Santo, J.C., ?Makna dan Penerapan Frasa Mata Hati yang Diterangi dalam Efesus 1:18-19?

Jurnal Teologi Berita Hidup Vol 1. No. 1, 2018, 1-12.

Santo, Joseph Christ, and Dapot Tua Simanjuntak. ?Pengaruh Keteladanan Hidup Gembala Sidang Terhadap Pertumbuhan Gereja.? KHARISMATA: Jurnal Teologi Pantekosta 2, no. 1 (2019): 28–41.

Siahaan, Harls Evan R. ?Merefleksikan Konsep Proto-Logos Lukas Dalam Membangun Dan Meningkatkan Kegiatan Publikasi Ilmiah Di Lingkungan Sekolah Tinggi

Teologi.? BIA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Kontekstual 1, no. 2 (2018): 138–152. http://www.jurnalbia.com/index.php/bia.

Siahaan, Harls Evan R. ?Karakteristik Pentakostalisme Menurut Kisah Para Rasul.? DUNAMIS ( Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani ) 2, no. 1 (2017): 12–28. http://www.sttintheos.ac.id/e-journal/index.php/dunamis/article/viewFile/132/116.

———. ?Presuposisi Kitab Kisah Para Rasul Dalam Rancang Bangun Teologi Pentakosta.? Kurios 4, no. 1 (April 11, 2018): 56–73. Accessed April 20, 2018. http://www.sttpb.ac.id/e-journal/index.php/kurios/article/view/34/48.

Soesilo, Yushak. ?Pentakostalisme Dan Aksi Sosial: Analisis Struktural Kisah Para Rasul 2:41-47.? DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani (2018).

Soeliasih, ?Penerapan Prinsip Pemuridan Elia dalam Pendidikan Agama Kristen? Jurnal Teologi Berita Hidup Vol. 2 No. 1, 2019.

Sumiwi, ARE, ?Pembaharuan Pikiran Pengikut Kristus Menurut Roma 12:2? Jurnal Teologi Berita Hidup Vol 1 No. 1, 2018.

Sumiwi, ARE dan Santo, JC ?Menerapkan Konsep Pelayan Tuhan Perjanjian Baru pada Masa Kini?, EPIGRAPHE: Jurnal Teologi dan Pelayanan Kristiani 3 (2), 2019, 94-

Winarno, ?Relevansi Strategi Pelipatgandaan Jemaat Berdasarkan 2 Timotius 2: 1-13?

Jurnal Teologi Berita Hidup Vol. 1 No. 2, 2019.

Yakob Tomatala, Teologi Misi Jakarta : YT Leadership Fondation, 2003

Zaluchu, Sonny Eli. ?Eksegesis Kisah Para Rasul 2:42-47 Untuk Merumuskan Ciri Kehidupan Rohani Jemaat Mula-Mula Di Yerusalem.? EPIGRAPHE: Jurnal Teologi dan Pelayanan Kristiani 2, no. 2 (2018): 72–82. Accessed November 1, 2018. http://www.stttorsina.ac.id/jurnal/index.php/epigraphe.

Diterbitkan

2020-01-03

Terbitan

Bagian

Articles

Cara Mengutip

Implementasi Cara Hidup Jemaat Mula-mula dalam Kisah Para Rasul 2: 41-47 bagi Pertumbuhan Gereja Masa Kini. (2020). KHARISMATA: Jurnal Teologi Pantekosta, 2(2), 127-140. https://doi.org/10.47167/kharis.v2i2.33