Model Pendidikan Agama Kristen Berwawasan Majemuk dalam Membina Sikap Toleransi Beragama di Indonesia
DOI:
https://doi.org/10.47167/kharis.v4i1.82Kata Kunci:
dialogue, Christian Religious Education, Multicultural, tolerance, dialog, multikultural, Pendidikan Agama Kristen, toleransiAbstrak
This article discusses the model of Christian religious education with a compound insight in fostering religious tolerance in Indonesia. In the context of nationhood, society and religion in Indonesia according to the basis of Pancasila, there are six recognized religions, namely Islam, Christianity, Catholicism, Hinduism, Buddhism and Confucianism. Religious differences are supposed to acknowledge each other, respect each other, and cooperate in virtue. But in fact differences in religious beliefs become a driving factor to bring down, demean each other, or mix between religions with each other. Therefore, there needs to be a diverse religious insight in fostering religious tolerance in Indonesia. Therefore, the model of Christian religious education is inclusive, multicultural, dialogue and peaceful as the right approach to foster religious tolerance in daily life. This research uses a method of literature study that refers to concepts and theories according to literature available such as articles published in various scientific journals, books and other scientific papers.
Abstrak
Artikel ini membahas tentang model pendidikan agama Kristen berwawasan majemuk dalam membina sikap toleransi beragama di Indonesia. Dalam konteks berbangsa, bermasyarakat dan beragama di Indonesia sesuai dasar Pancasila, ada enam agama yang diakui yaitu Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Konghucu. Perbedaan agama seharusnya untuk saling mengakui, saling menghormati, dan bekerja sama dalam kebajikan. Namun pada faktanya perbedaan keyakinan agama menjadi faktor pendorong untuk saling menjatuhkan, saling merendahkan, atau mencampuradukkan antar agama yang satu dengan yang lain. Oleh sebab itu, perlu adanya wawasan agama yang mejemuk dalam membina sikap toleransi beragama di Indonesia. Untuk itu, model pendidikan agama Kristen yang inklusif, multikultural, dialog dan damai sebagai pendekatan yang tepat untuk membina sikap toleransi beragama dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini menggunakan metode kajian pustaka yang merujuk pada konsep dan teori sesuai literature yang tersedia seperti artikel-artikel yang dipublikasikan dalam berbagai jurnal ilmiah, buku-buku dan makalah ilmiah lainya.
Unduhan
Referensi
Akhmadi, Agus, ‘Moderasi Beragama Dalam Keragaman Indonesia’, Jurnal Diklat Keagamaan, 13.2 (2019), 45–55
Antoni, Hope S, Peendidikan Kristiani Kontekstual (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2012)
BM, St. Aisyah, ‘Konfik Sosial Dalam Hubungan Antar Umat Beragama’, Jurnal Dakwah Tabligh, 15.2 (2014), 189–208
Boiliu, Fredik Melkias, Dialektika Pendidikan Dan Agama Di Era Kontemporer (Yogyakarta: Litera, 2021)
———, ‘Model Pendidikan Yang Cocok Dalam Masyarakat Majemuk Di Indonesia: Pendidikan Agama Yang Inklusif Dan Pendidikan Agama Yang Multikultural’, in Prosiding Seminar Nasional Universitas Kristen Indonesia Jakarta, 2018, pp. 178–90
———, ‘Pendidikan Agama Kristen Berwawasan Kemajemuk Dalam Membina Sikap Toleransi Beragama Di Indonesia’, in Prosiding (Sentani: STAPN, 2019), pp. 131–40
Boiliu, Fredik Melkias, Fransiskus Irwan Widjaja, and Dewi Lidya Sidabutar, ‘The Role of Christian Religious Education as AStrategy in Dating Radicalism of Religion in Indonesia’, ADI International Conference Series, 2 (2021), 137–44
Feryanto, ‘Nilai-Nilai Perdamaian Pada Masyarakat Multikultural’, Jurnal Studi Agama-Agama, 1.1 (2018), 20–28
GP, Harianto, Pendidikan Agama Kristen Dalam Alkitab & Dunia Pendidikan Masa Kini (Yogyakarta: ANDI, 2012)
Hanaf, Imam, ‘Eksklusivisme, Inklusivisme, Dan Pluralisme: Membaca Pola Keberagamaan Umat Beriman’, Al-Fikra: Jurnal Ilmiah Keislaman, 10.2 (2011), 388–409
Hardianto, N.K Atmadja, Dialog Dan Edukasi: Keluarga Kristen Dalam Masyarakat Indonesia (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2012)
Ika Fatmawati Faridah, ‘Toleransi Antar Umat Beragama Masyarakat Perumahan’, Jurnal Komunitas, 5.1 (2013), 15
Jamaludin, and Adon Nasrullah, Agama Dan Konflik Sosial: Studi Kerukunan Beragama, Radikalisme Dan Konflik Antara Umat Beragama (Bandung: Pustaka Setia, 2015)
Janis, Yanice, and Gerry Nelwan, Pendidikan Multikultural: Upaya Gereja Dalam Menjaga Hubungan Antar Umat Beragama (Yogyakarta: Litera, 2021)
Kaunang, Rolina A.E, and S.S Sylvana, Praktik Pendidikan Multikultural: Pendekatan Progresif Dalam Mewujudkan Generasi Emas Yang Mampu Bekerja Sama Dalam Segala Perbedaan (Yogyakarta: Litera, 2021)
Khotimah, ‘Agama Dan Civil Society’, JURNAL USHULUDDIN, XXI.1 (2014), 121–32
Kresbinol Labobar, Dialektika Pendidikan Dan Agama Di Era Kontemporer (Model Damai: Resolusi Konflik Menuju Indonesia Damai) (Yogyakarta: Litera, 2021)
Messakh, Jacob, and Fredik Melkias Boiliu, ‘Menjadi Guru Pendidikan Agama Kristen Yang Inklusif (Korelasi Panggilan, Kompetensi Dan Mengajar)’, Jurnal Education and Development Institut Pendidikan Tapanuli Selatan, 9.1 (2021), 1–7
Muharam, Ricky Santosa, ‘Membangun Toleransi Umat Beragama Di Indonesia Berdasarkan Konsep Deklarasi Kairo’, Jurnal HAM, 11.2 (2020), 269–83
Muqoyyidin, Andik Wahyun, ‘Potret Konflik Bernuansa Agama Di Indonesia (Signifikansi Model Resolusi Berbasis Teologi Transformatif)’, Analisis, XII.2 (2012), 315–40
Putra, Fajar Setyaning Dwi, and Sapriya, Perkembangan Mutakhir PKN Sebagai Wahan Pendidikan Multikultural Di Era Digital (Yogyakarta: Litera, 2021)
Rahmana, Zulfiqri Sonis, ‘Resolusi Konflik Sosial Keagamaan Di Kota Bandung’, Jurnal Studi Agama-Agamadan Lintas Budaya, 2.2 (2018), 162–73
Rantung, Djoys Anneke, Pendidikan Agama Kristen Dalam Kehidupan Masayarakat Majemuk (Yogyakarta: Lintang Rasi Aksara Books, 2017)
Retnowati, ‘Agama, Konflik Dan Integrasi Sosial Refleksi Kehidupan Beragama Di Indonesia: Belajar Dari Komunitas Situbondo Membangun Integrasi Pasca Konflik’, Sangkep Jurnal Sosial Keagamaan, 1.1 (2018), 3–28
Rijal, Herman Mohamad, ‘Pembinaan Toleransi Antar Umat Beragama Dalam Perspektif Pendidikan Agama Islam Bagi Remaja Di Kota Kendari’, All Izza: Jurnal Hasil-Hasil Penelitian, 13.2 (2018), 224–39
Rumahuru, Yance Z., ‘Mengembangkan Pendidikan Agama Inklusif Sebagai Solusi Pengelolaan Keragaman Di Indonesia’, Jurnal Taruna Bhakti, 1.1 (2018), 59–68
Santoso, Slamet, ‘Tinjauan Kritis Terhadap Pendidikan Agama Multikultural Barbara Wilkerson’, Jurnal ABDIEL, 2.2 (2018), 56–71
Sanusi, Anwar, Metode Penelitian Bisnis (Jakarta: Salemba empat, 2016)
Suardana, I Made, ‘Mengurai Landasan Konseptual Pendidikan Agama Kristen Multikultural Dalam Konteks Indonesia’, KURIOS Jurnal Teologi Dan Pendidikan Agama Kristen, 6.2 (2020), 346–66
Sujarweni, V.Wiratna, Metodeologi Penelitian (Yogyakarta: Pustaka Baru Perss, 2014)
Syukron, Buyung, ‘Agama Dalam Pusaran Konflik (Studi Analisis Resolusi Terhadap Munculnya Kekerasan Sosial Berbasis Agama Di Indonesia)’, RI‘AYAH, 2.2 (2017), 1–27
Wahyuni, Dwi, ‘Gerakan Dialog Keagamaan: Ruang Perjumpaan Antar Umat Beragama Di Kota Bandung Religious’, Jurnal Studi Agama-Agama Dan Lintas Budaya, 3.2 (2019), 188–97
Widjaja, Fransiskus Irwan, ‘Pluralitas Dan Tantangan Misi: Kerangka Konseptual Untuk Pendidikan Agama Kristen Dalam Masyarakat Majemuk’, Pendidikan Agama Kristen Regula Fidei, 4.1 (2019), 591
Yunus, Firdaus M, ‘“Konflik Agama Di Indonesia Problem Dan Solusi Pemecahannya,”’ Substantia, 16.2 (2014), 217–28
Zamakhsari, Ahmad, ‘Teologi Agama-Agama Tipologi Tripolar; Eksklusivisme, Inklusivisme Dan Kajian Pluralisme’, Tsaqofah; Jurnal Agama Dan Budaya, 18.1 (2020), 35–51






