Mewariskan Memori Kolektif sebagai Pendekatan Pendampingan dan Konseling untuk Meningkatkan Pembangunan Jemaat Adang
DOI:
https://doi.org/10.47167/kharis.v4i1.79Keywords:
Mentoring, Counseling, Collective Memory, Myth, Alor, Adang and TuandiriAbstract
Each region certainly has its own past stories in the early church. In this case, the individual or group begins to remember something that happened in themselves and he can do memory activities while talking, listening and many other ways of remembering. Congregations in the current era, in understanding the meaning of togetherness in allied life, have begun to erode and fade. The purpose of this study is to describe the collective memory heritage of the congregation and to develop a counselling approach to promote congregational development. This study uses a qualitative approach with a descriptive-analytical pattern. From the results of the research, the authors see that the church today is in dire need of counselling assistance in church development. The integrity of a congregation is highly expected for every individual and group through fellowship that is carried out within the scope of the church and society in increasing harmonious and peaceful life.
Abstrak
Setiap daerah tentu memiliki cerita-cerita masa lalu tersendiri pada jemaat mula-mula. Dalam hal ini, individu atau kelompok mulai mengingat-ingat sesuatu yang terjadi dalam diri pribadinya dan ia dapat melakukan aktivitas mengingat-ingat ketika sedang berbicara, mendengarkan dan masih banyak lagi cara mengingat-ingat lainnya. Jemaat di era saat ini, dalam memahami arti kebersamaan dalam hidup bersekutu sudah mulai terkikis dan memudar. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan warisan memori kolektif jemaat Adang dan mengembangkan pendekatan konseling untuk meningkatkan pembangunan jemaat Adang. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif dengan pola deskriptif-analitis. Dari hasil penelitian penulis melihat bahwa jemaat Adang saat ini sangat membutuhkan pendampingan konseling dalam pembangunan jemaat. Keutuhan suatu jemaat sangat di harapkan bagi setiap individu maupun kelompok melalui persekutuan yang dilakukan dalam lingkup gereja maupun masyarakat dalam meningkatkan hidup rukun dan damai.
Downloads
References
Daftar Pustaka
Abineno Ch, Pedoman Praktis untuk Pelayanan Pastoral, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2010)
Amon Djobo, Alor dalam Fakta Masalah dan Harapan. (Kalabahi, Maret 2014)
Engel, Jacob Daan. Pastoral dan Kebutuhan Dasar Konseling. (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2016)
. Konseling Masalah Masyarakat. (Yogyakarta: Kanisius, 2018)
. Konseling Pastoral dan Isu-isu Kontemporer. (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2016)
Fowler Bridget, The Obituary as Collective Memory, (London: Routledge, 2007)
Hary P.S Susanto, Mitos Menurut Pemikiran Mercia Eliade, (Jogjakarta: Kanisius, 1987)
Hikmawati Fenti, Bimbingan Konseling, (Jakarta: Rajawali Pers, 2010)
Honig. Ilmu Agama. Di terjemahkan oleh M. D. Koesoemosoesastro dan Soegirto (Jakarta: PT BPK Gunung Mulia, 2003)
Ismail, Arifuddin, Agama Nelayan (Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2012)
Jannes Alexander Uhi, Jurnal Filsafat, Vol 26, No. 1, Februari 2016
Koentjaraningrat, Metode-metode Penelitian Masyarakat (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1997)
Koentjaraningrat, Masalah Kesukubangsaan dan Integrasi Nasional (Jakarta: UIP 1993)
Leryani Manuain, diambil dari sebuah Tesis dengan judul, Ina Mana Lali Ai (Studi Jender terhadap Ungkapan Makna Ina Mana Lali Ai yang Menyebabkan Ketidkadilan terhadap Perempuan Rote di Dengka-kec. Rote Barat Laut-Kab. Rote Ndao) Program studi Teologi FTEO-UKSW 2013
Masduki, Toleransi Masyarakat Plural Berbasis Budaya Lokal. Jurnal Sosial Budaya, Vol.14, No. 1 Juni 2017
Maurice Halbwachs, On Collective Memory, (New York: University Of Chicago Press, 1992)
Mariasusai Dhavamony, Fenomenologi Agama (Yogyakarta: Kanisius, 1995)
Markus Laan - Riwayat Hidup saat Pemakaman
Mudji Sutrisno & Hendra Putranto, Teori-Tori Kebudayaan, (Yogyakarta: Kanisius, 2005)
Prastowo Andi, Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan Penelitian. (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2012)
Reza A.A Wattimena, Teori Ingatan kolektif. Fakultas Filsafat, Unika Widya Mandala Surabaya[14] di akses pada 20 Mei 2021 pukul 20.12 WIB www.rezahendrawan.com
Sugiato, Eko. Menyusun Proposal Penelitian Kualitatif Skripsi dan Tesis. (Yogyakarta:Suaka Medika, 2015)
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif. (Bandung: CV. Alfabeta, 2010)
Kisah lengkap dari legenda tua penduduk Adang mengenai Lahtal (a) dengan dua anaknya, yakni Adang dan Tuandiri bisa dibaca dalam Van Dalen, “ Menyeberanglah Kemari,” Nuban Timo, Alor Punya, 164-70
Lahtal (a)adalah sebutan Allah dari orang Alor.
Tuandiri dikatakan orang Adang sebagai Tuhan Sang penyelamat yang akan menyelamatkan hidup mereka dari agama pagan (penyembah benda berhala)
Agama Lahtala (a) adalah agama yang percaya pada Yesus Kristus (Kristus Protestan)
WAWANCARA
Hasil Wawancara dengan Bpk. Arie Waang. Pada 29 Nov 2020, pkl. 18.06 WITA
Hasil wawancara dengan salah satu majelis jemaat Adang Buom, pada 5 Desember 2017 pukul 17.29 WITA