Pola Hidup Jemaat menurut Kisah Para Rasul 2:41-47 dan Implementasinya bagi Jemaat GPdI di Wilayah Sentani Barat Jayapura Papua

Penulis

  • Roberth Ruland Marini Sekolah Tinggi Alkitab Jember
  • Moodi Yafeth Marweri Sekolah Tinggi Alkitab Jember

DOI:

https://doi.org/10.47167/h47bdt17

Kata Kunci:

Acts 2:41–47, congregations, lifestyle

Abstrak

This study aims to examine the lifestyle patterns of the congregation as recorded in Acts 2:41–47 and to evaluate their relevance for the GPdI congregation in Sentani Barat, Jayapura, Papua. Thus far, the congregation’s understanding has largely remained at a theological level without being accompanied by authentic practices of faith, resulting in stagnation both in spiritual growth and in numerical development. Employing a qualitative descriptive method, this research explores the dynamics of the early church community, interprets the theological significance of their lifestyle, and investigates its applicability in the contemporary context of church ministry. The findings reveal critical issues such as limited doctrinal comprehension, the influence of secular lifestyles (e.g., alcohol consumption and smoking), and a lack of commitment to worship and fellowship. These factors have weakened the congregation’s spiritual vitality and diminished the solidarity of the faith community. The study highlights the urgency of internalizing the Word of God and relying on the work of the Holy Spirit as the foundation for shaping a renewed congregational lifestyle. Its contributions are twofold: (1) theological-conceptual, by deepening the understanding of the early church’s communal life as a timeless model of faith; and (2) practical-contextual, by offering concrete strategies for the GPdI Sentani Barat congregation to confront secularization and cultivate a more authentic, biblical, and transformative church life.

 

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pola hidup jemaat sebagaimana dicatat dalam Kisah Para Rasul 2:41–47 serta mengevaluasi relevansinya bagi jemaat GPdI Sentani Barat, Jayapura, Papua. Selama ini pemahaman jemaat cenderung berhenti pada dimensi teologis tanpa diikuti praksis kehidupan iman yang nyata, sehingga menyebabkan stagnasi baik dalam pertumbuhan rohani maupun perkembangan jumlah jemaat. Dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif, penelitian ini menelusuri dinamika kehidupan jemaat mula-mula, menafsirkan makna teologis dari pola hidup tersebut, serta menelaah aplikasinya dalam konteks pelayanan jemaat masa kini. Hasil penelitian menunjukkan adanya problematika serius berupa minimnya pemahaman doktrinal, penetrasi gaya hidup sekuler seperti konsumsi minuman keras dan kebiasaan merokok, serta rendahnya komitmen terhadap ibadah dan persekutuan. Kondisi ini berimplikasi pada melemahnya kualitas spiritualitas jemaat serta kurangnya solidaritas komunitas iman. Penelitian ini menekankan pentingnya penghayatan Firman Tuhan dan ketergantungan pada karya Roh Kudus sebagai fondasi utama pembentukan pola hidup rohani. Kontribusi penelitian ini mencakup dua aspek penting: (1) dimensi teologis-konseptual, yakni memperdalam pemahaman terhadap praksis iman jemaat gereja mula-mula yang relevan sepanjang zaman; dan (2) dimensi praktis-kontekstual, yaitu penyajian strategi implementatif bagi jemaat GPdI Sentani Barat dalam menghadapi arus sekularisasi serta membangun kehidupan bergereja yang lebih otentik, alkitabiah, dan transformatif.

Unduhan

Data unduhan tidak tersedia.

Referensi

Barrett, Charles Kingsley. A Critical and Exegetical Commentary on the Acts of the Apostles. London: T&T Clark Ltd, 2004.

Bible Hub. “Acts 2:42,” n.d. https://biblehub.com/commentaries/acts/2-42.htm?utm_.

Butler, T.C . Holman Bible Dictionary. Nashville: Holman Bible Publishers, 1991.

Cho, Paul Yonggi. Roh Kudus Adalah Mitra Saya. Jakarta: YPI Immanuel, 2000.

Commentaries, Bible, and The Expositor’s Greek Testament. “Acts 4,” n.d. https://www.truthaccordingtoscripture.com/commentaries/egt/acts-4.php?utm.

Commentary, Verse-by-Verse Bible. “Acts 2:42,” n.d. https://www.studylight.org/commentary/acts/2-42.html?utm.

Encyclopedia, New World. “Baptism,” n.d. https://www.newworldencyclopedia.org/entry/Baptism?utm_.

Gaebelein, F. E. The Expositor's Bible Commentary, n.d.

Haubeck, B.F Drewes Wilfrid. Kunci Bahasa Yunani Perjanjian Baru. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2009.

Hendarwin, Frimus Kennedy, and Yugih Setyanto. “Media Sosial Sebagai Penjalin Hubungan Antara Gereja Dan Jemaat.” Kiwari Vol. 2 No. (2023). https://doi.org/https://doi.org/10.24912/ki.v2i3.25892.

Hunsinger, Deborah Van Deusen. “Practicing Koin?nia.” Theology Today 66, no. 3 (2009): 346–67.

Kamarullah, Edgar D. “Peran Serta Jemaat Dalam Pelayanan Holistik Gereja Menuju Transformasi Masyarakat (Suatu Upaya Pemberdayaan Jemaat Dalam Keutuhan Pelayanan Gereja).” Jurnal Jaffray 1, no. 1 (2005): 80–89.

“Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),” n.d. https://kbbi.web.id/tekun.

Kistemaker, Simon J. New Testament Commentary: Acts. Michigan, USA: Baker Books, 2007.

Kusradi, Sri Wahyuni. “Pengenalan Akan Nama Allah Sebagai Peneguhan Iman Dalam Masa Kesesakan.” SCRIPTA: Jurnal Teologi Dan Pelayanan Kontekstual 6, no. 2 (2020): 184–204.

Liauw, Suhento. Sudahkah Anda Melaksanakan Baptisan Alkitabiah? Jakarta: Graphe, 1999.

Longman III, Temper. Bagaimana Menganalisa Kitab Mazmur. Malang: Literatur SAAT, 2007.

Mantey, and Julius R. A Manual Grammar of The New Testament. New York: Macmillan Publisher., 1957.

Morley, Patrick. A Guide to Spiritual Disciplines. Malang: Gandum Mas, 2009.

Moulton, H.K. The Analytical Greek Lexicon. Grand Rapids: Zondervan, 1978.

Ndiy, Ferderika Pertiwi, and Susanto. “Prinsip Pertumbuhan Gereja Mula-Mula Ditinjau Dari Kisah Para Rasul 2:1-47 Dan Aplikasinya Bagi Gereja Masa Kini.” INTEGRITAS: JURNAL TEOLOGI 1 Nomor 2 (n.d.): 101–11. http://journal.sttjaffrayjakarta.ac.id/index.php/JI.

“No Title,” n.d. https://kbbi.web.id/dinamika.

Phelan, J.E. Baptism In the New Testament. The Covenant Quarterly, 1995.

Rey, Kevin Tonny. “Khotbah Pengajaran Versus Khotbah Kontemporer.” DUNAMIS: Jurnal Penelitian Teologi Dan Pendidikan Kristiani 1, no. 1 (2016): 31–51.

Santosa, Eka Budhi. “Dinamika Roh Kudus Dalam Ibadah Pentakosta.” Jurnal Antusias 2, no. 1 (2012): 180–202.

Santosa, Nur Budi. “Peran Roh Kudus Dalam Pelaksanaan Pendidikan Kristen.” Jurnal Antusias 2, no. 2 (2012): 105–18.

———. “Peran Roh Kudus Dalam Pelaksanaan Pendidikan Kristen.” Jurnal Antusias 2, no. 2 (2012): 105–18.

Schnabel, Eckhard J. Rasul Paulus Sang Misionaris, 2010.

Siahaan, Harls Evan R. “Karakteristik Pentakostalisme Menurut Kisah Para Rasul.” DUNAMIS: Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristiani 2, no. 1 (2017): 12–28.

Strong, James. Strong’s Exhaustive Concordance of the Bible. Iowa Falls: World Bible Publishers, 1986.

Sutoyo, Daniel. “Allah Memanggil Umat-Nya Untuk Menjadi Gereja Yang Tekun Berdoa Menurut Kisah Para Rasul 4: 23-31.” DUNAMIS: Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristiani 1 no. 1 (2016): 52–73.

———. “Gaya Hidup Gereja Mula-Mula Yang Disukai Dalam Kisah Para Rasul 2:42-47 Bagi Gereja Masa Kini.” Jurnal Antusias 3 no. 6 (2014): 1–31.

———. “Gaya Hidup Gereja Mula-Mula Yang Disukai Dalam Kisah Para Rasul 4:42-47 Bagi Gereja Masa Kini.” STT Intheos Surakarta, 2014.

———. Suatu Eksegesis Kisah Para Rasul-Seri I. Surakarta: STT Intheos, 2010.

Vine, W.E. A Comprehensive Dictionary of the Original Greek Words with Their Precise Meaning for English Readers. London: Oliphants, 1944.

Whitney, Donald S. Disiplin Rohani - 10 Pilar Penopang Kehidupan Kristen. Bandung: Lembaga Literatur Baptis, 2007.

———. Spiritual Check Up - 10 Pertanyaan Untuk Memeriksa Kesehatan Rohani Anda. Yogyakarta: Yayasan Gloria, 2011.

Diterbitkan

2025-07-30

Terbitan

Bagian

Articles

Cara Mengutip

Pola Hidup Jemaat menurut Kisah Para Rasul 2:41-47 dan Implementasinya bagi Jemaat GPdI di Wilayah Sentani Barat Jayapura Papua. (2025). KHARISMATA: Jurnal Teologi Pantekosta, 8(1), 193-215. https://doi.org/10.47167/h47bdt17