Cara Mengajarkan Doktrin kepada Jemaat di Gereja
DOI:
https://doi.org/10.47167/kharis.v1i2.18Abstract
This subject is important because the teaching and learning process in the church tends to stagnate or not interesting. For this reason a strategy or pattern is needed so that the teaching and learning process can run well. Determining an effective pattern of doctrinal teaching requires a proper understanding of how learners learn. Because to be able to form effective teaching patterns need to understand how adults learn and mix them in the form of an effective learning process. From the discussion, it was found that to determine the effective teaching pattern about doctrine for adults is: the teacher understands accurately about the needs of students. Teachers must be able to find various truths that are needed by students. Knowing the Bible as a real need must be an emphasis on effective learning patterns. Finally, adults need space to share experiences not to be filled with a variety of knowledge. Therefore, the teacher must be able to bridge the knowledge and experience in the process of learning and teaching that takes place.
Abstrak
Pokok bahasan ini menjadi penting dikarenakan proses belajar mengajar di dalam gereja cenderung mengalami stagnasi atau tidak menarik. Untuk itulah diperlukan suatu strategi atau pola yang tepat agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik. Penentuan suatu pola pengajaran doktrin yang efektif memerlukan pemahaman yang tepat tentang bagaimana peserta didik belajar. Karena untuk dapat membentuk pola pengajaran yang efektif perlu memahami bagaimana orang dewasa belajar serta meramunya dalam bentuk sebuah proses belajar yang efektif. Dari pembahasan tersebut di dapatkan bahwa untuk menentukan pola mengajar efektif tentang doktrin bagi orang dewasa adalah: pengajar memahami secara akurat tentang kebutuhan peserta didik. Pengajar harus mampu menemukan barbagai kebenaran yang sangat dibutuhkan oleh peserta didik. Mengenal Alkitab sebagai sebuah kebutuhan nyata haruslah menjadi penekanan pada pola pembelajaran efektif. Akhirnya, orang dewasa membutuhkan ruang untuk berbagi pengalaman bukan untuk dipenuhi dengan berbagai ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, pengajar harus bisa menjembatani antara pengetahuan dan pengalaman dalam proses belajar dan mengajar yang berlangsung.
Downloads
References
A.G. Lunandi, Pendidikan Orang Dewasa (Jakarta: P.T. Gramedia, 1984)
A.W. Tozer, The Pursuit Of God (Harrisburg,Pa: Christian Publication Inc., 1948)
Bruce Joyce, Marsha Weil dan Emily Calhoun, Model-Model Pengajaran (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009)
Carl F.H. Henry, Twilight of a Great Civilization: The Drift Toward Neo-Paganism (Westchester, Ill: Crossway, 1988)
Hamzah B.Uno, Model Pembelajaran, Ed. 1, Cet. 8 (Jakarta: Bumi Aksara, 2011)
Hartono, Handreas. “Kurikulum PAK Yang Kontekstual Bagi Usia Lanjut Dan Aktual.” KURIOS (Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen) 1, no. 1 (2013): 11–21. www.sttpb.ac.id/e-journal/index.php/kurios.
Kamus Bahasa Indonesia Online
Lois E. Lebar, Education That is Christian, Terj. Jeffrey Tanalessy (Malang: Gandum Mas, 2006),
Putri, Agustin Soewitomo. “Menstimulasi Kualitas Kehidupan Rohani Dalam Meningkatkan Kemandirian Belajar Mahasiswa : Studi Refleksi Daniel 6 : 1-4.” DUNAMIS ( Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani ) 1, no. 2 (2017): 55–70. www.sttintheos.ac.id/e-journal/index.php/dunamis.
Ralp D. Winter, The Task Remaining: All Humanity in Mission Perspective,” (Pasadena: William Carey Library, 1981)
Siahaan, Harls Evan Rianto. “Hikmat Sebagai Implikasi Pendidikan Kristiani Dalam Keluarga: Refleksi 1 Raja-Raja 3:1-15.” DUNAMIS (Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani) Vol 1, no. 1 (2016): 15–30. www.sttintheos.ac.id/e-journal/index.php/dunamis.
Walter Dick & Lou Carey, The Systematic Design of Instruction, fourth Edition, (New York: Harper Collins College Publiser, 1996)
Wayne Grudem,Systematic Theology: An Introduction to a Biblical Doctrine (G. R. Michigan: Zondervan Pub. House, 1994).