Tradisi Wiwitan sebagai Pendampingan Pastoral Berbasis Budaya di Desa Bansari

Authors

  • Imanuel Teguh Harisantoso Universitas Kristen Satya Wacana https://orcid.org/0000-0001-7311-471X
  • Ones Mahanugraha Universitas Kristen Satya Wacana
  • Anki Yula Putri Mein Universitas Kristen Satya Wacana

DOI:

https://doi.org/10.47167/kharis.v5i1.121

Keywords:

agriculture, culture, pastoral care, wiwitan tradition, budaya, pendampingan pastoral, pertanian, tradisi wiwitan

Abstract

Research on the topic "Wiwitan Tradition as Cultural-Based pastoral care in Bansari Village" Temanggung wants to answer problems related to wiwitan tradition and pastoral care contained in it. How is the tradition of wiwitan as a tools, agrarian community media to do mutual caring? Whatever happens with the results of farmers' hard work: crops are eaten by pests, crops are loss-making, tobacco prices are unfavorable, the weather is not supportive or rainfall is high, farmers still hold wiwitan rituals. Farmers remain strong, still have new expectations of God's abundant blessings in the next growing season. To answer the above problem, the methodology that will be used is a kwalitative approach that is carried out by observative data excavation techniques and participatory interviews. Why participatory? Because researchers are directly involved in wiwitan rituals carried out by farmers. In this way researchers can produce research findings related to the meaning of wiwitan tradition in spiritual and social pastoral care in the spirit of harmony of jagad ageng and jagad alit, the spirit of personal and communal relations is imbued by spiritual and philosophical values of solidarity, harmony and feelings of handarbeni (having) as a family that is tied geographically and culturally. Wiwitan rituals become tools for the way humans to sustain, guide, reconcile and empower others.

 

Abstrak

Penelitian dengan topik “Tradisi Wiwitan sebagai Pendampingan Pastoral Berbasisi Budaya di Desa Bansari” Temanggung hendak menjawab persoalan-persoalan terkait tradisi wiwitan dan pendampingan pastoral yang terkandung di dalamnya. Bagaimana tradisi wiwitan sebagai tools, media masyarakat agraris untuk melakukan mutual caring? Apapun yang terjadi dengan hasil kerja keras petani: tanaman dimakan hama, hasil panen merugi, harga tembakau tidak menguntungkan, cuaca tidak mendukung atau curah hujan tinggi, petani tetap mengadakan ritual wiwit. Petani tetap tegar, tetap memiliki pengaharapan baru akan berkah Tuhan yang melimpah pada musim tanam berikutnya. Untuk menjawab persoalan di atas, metodologi yang akan digunakan adalah pendekatan kualitatif yang disokong oleh teknik penggalian data secara observatif dan wawancara partisipatif. Mengapa partisipatif? Dikarenakan peneliti terlibat secara langsung dalam ritual wiwitan yang dilakukan masyakatat petani. Dengan cara demikian peneliti dapat menghasilkan temuan penelitian yang berkaitan dengan makna tradisi wiwitan dalam pendampingan pastoral secara spiritual dan sosial dalam semangat harmoni jagad ageng dan jagad alit, semangat relasi personal dan komunal dijiwai oleh nilai-nilai spiritualitas dan filosofis tentang solidaritas, guyup rukun dan perasaan handarbeni (memiliki) sebagai keluarga yang diikat secara geografis dan kultural. Dengan demikian ritual wiwitan menjadi tools cara manusia menopang, membimbing, menuntun, mendamaikan dan memberdayakan sesama.

 

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biography

  • Imanuel Teguh Harisantoso, Universitas Kristen Satya Wacana
    Fakultas Teologi

References

Arinda R, Ichmi Yani. “Sedekah Bumi (Nyadran) Sebagai Konvensi Tradisi Jawa Dan Islam Masyarakat Sraturejo Bojonegoro.” Jurnal Budaya Islam El Harakah 16, no. 1 (2014): 100–110. http://ejournal.uin-malang.ac.id/index.php/infopub/article/view/2771/4699.

Buber, Martin. Between Man and Man. London and New York: Routledge & Kegan Paul, 2002.

———. “I And Thou.” T & T Clark, 1937.

Clebsch, William A, and Charles R Jaekle. Pastoral Care in Historical Perspective. New York: Prentice-Hall, 1964.

Clinebell, Howard. Basic Types of Pastoral Care and Counseling. Nashvile: Abingdon Press, 1984.

Friedman, Maurice S. Martin Buber The Life Of Dialogue. Chicago Illinois: The University of Chicago Press, 1955.

Gunawan, Widodo. “Pastoral Konseling: Deskripsi Umum Dalam Teori Dan Praktik.” Jurnal Abdiel Khasanah Pemikiran Teologi, Pednidikan Agama Kristen dan Musik Gereja 2, no. 1 (2018): 85–105.

Herusatoto, Budiono. Simbolisme Jawa. Yogyakarta: Penerbit Ombak, 2008.

Jati, Wirid Hidayat. Induk Ilmu Kejawen. Jakarta: Dolpin, 2014.

Kiftiyah, Maryatu, Lifiana, Pinihanti, and Sabty. “Penanaman Rasa Syukur Melalui Tradisi Tradisi Wiwitan Di Desa Tegalarum Demak: Kajian Indigenous Psikologi.” Jurnal Dinamika Sosial Budaya 2, no. 1 (2020): 105–117. https://journals.usm.ac.id/index.php/jdsb/article/view/2909/1864.

Listyani, Bintari, Sunardi, and Emi Wuryani. “Membangun Karakter Dan Menanamkan Budi Pekerti Bagi Petani Pada Tradisi Wiwitan Di Desa Gilangharjo Pandak Bantul.” Jurnal Pendidikan Sejarah Criksetra 9, no. 1 (2020): 59–71.

Nurrochsyam, Mikka Wildha. “Etika Samin: Kebijaksanaan Masyarakat Agraris.” Jurnal Jantra 14, no. 1 (2019).

Pembroke, Neil. Renewing Pastoral Practice Trinitarian Perspectives on Pastoral Care and Counselling. England-USA: Ashgate Publishing, 2006.

Prabowo, Dhanu Priyo. “Kebudayaan (Tani) Jawa Sebagai Sumber Nilai Ekologi” 14, no. 1 (2019): 57.

Rohim, Muhammad Nur, Wakidi Wakidi, and Yustina Sri Ekwandari. “Persepsi Petani Jawa Tentang Pelaksanaan Tradisi Wiwitan Di Desa Podosari Kecamatan Pringsewu Kabupaten Pringsewu.” Jurnal Pesagi 5, no. 9 (2017).

Saksono, Ign. Gatut. Tuhan Dalam Budaya Jawa. Yogyakarta: Kaliwangi, 2014.

Sauru, Asri Efriani. “Giwu Sebagai Pendekatan Konseling Pastoral Berbasis Budaya Dalam Masyarakat Adat Pamona Di Desa Buyumpondoli Kabupaten Poso-Sulawesi Tengah.” Universitas Kristen Satya Wacana, 2018.

Usman, Husaini, and Purnomo Setiady Akbar. Metodologi Penelitian Sosial. jakarta: Bumi Aksara, 2009.

Downloads

Published

2022-07-30

Issue

Section

Articles

How to Cite

Tradisi Wiwitan sebagai Pendampingan Pastoral Berbasis Budaya di Desa Bansari. (2022). KHARISMATA: Jurnal Teologi Pantekosta, 5(1), 52-65. https://doi.org/10.47167/kharis.v5i1.121