Pentingnya Partisipasi Pemuda dalam Pembangunan Jemaat: Studi Kasus Pada Gereja Masehi Injili Minahasa Syaloom, Karombasan

Authors

DOI:

https://doi.org/10.47167/kharis.v5i1.108

Keywords:

GMIM Syaloom Karombasan, Sunday worship, youth service, ibadah Minggu, pelayanan pemuda

Abstract

This paper aims to describe and analyze various factors causing the lack of participation of GMIM Syaloom Karombasan youth in Sunday worship services. In terms of quantity, the church youths are around 379 members, but only 13 people are involved in Sunday worship services, namely the youth commission. This makes the author feel concerned to examine more deeply the problems experienced by young people. This paper uses a qualitative research method with a descriptive analysis and interview approach because it can present data related to the lives of youth in service. This paper uses data collection techniques such as structured in-depth interviews. This paper uses the theory of church development from Rob Van Kessel as a knife to sharpen the analysis of the problem. In the results of the research that the author got, it was caused by youth not taking the initiative, promiscuity, musical instruments and sound systems were inadequate, youth creativity was lacking. BPMJ does not facilitate youth in service, lack of communication between BPMJ and youth, and the formation of youth groups who are rich, poor, beautiful, and handsome.

 

 

Abstrak

Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisa berbagai faktor penyebab minimnya partisipasi pemuda GMIM Syaloom Karombasan dalam pelayanan ibadah minggu. Secara kuantitas para pemuda gereja terbilang banyak sekitar 379 anggota, tetapi yang terlibat dalam pelayanan ibadah minggu hanya 13 orang yaitu komisi pemuda. Hal tersebut membuat penulis merasa prihatin untuk mengkaji lebih dalam terkait permasalahan yang dialami para pemuda. Tulisan ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif analisis dan wawancara karena dapat menyajikan data terkait kehidupan pemuda dalam berpelayanan. Tulisan ini menggunakan teknik pengumpulan data seperti wawancara mendalam secara terstruktur. Adapun tulisan ini menggunakan teori pembangunan jemaat dari Rob Van Kessel sebagai pisau untuk mempertajam analisa permasalahan. Dalam hasil penelitian yang penulis dapatkan disebabkan pemuda tidak berinisiatif, pergaulan bebas, alat musik dan sound system tidak memadai, kreatifitas pemuda kurang. BPMJ tidak memfasilitasi pemuda dalam pelayanan, minimnya komunikasi BPMJ dan pemuda, dan terbentuknya kelompok-kelompok pemuda yang kaya, miskin, cantik, ganteng.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Aziz, Asep, Abdul dkk. 2020. Model Analisis Kebijakan Penelitian. Tapis: Jurnal Penelitian Ilmiah. Vol. 4, No. 2

Faisal, Sanapiah. Format-Format Penelitian Sosial. Jakarta: Rajagrafindo Persada. 2010.

Hendriks Jan. Jemaat vital dan menarik: membangun jemaat dengan menggunakan metode lima faktor. Yogyakarta: Kanisius, 2002.

Hooijdonk, Van P.G. Batu-batu Yang HidupPengantar ke dalam Pembangunan Jemaat. Yogyakarta: Kanisius, 1996.

Hurlock, Elizabeth B. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Penerbit Erlangga, 2013.

Januardi Fernandus Yongki. “Mendalami Pembangunan Jemaat Yang Hidup: Belajar dari buku “Batu-batu yang hidup” karya Dr. P.G. Van Hooijdonk.” (Universitas Sanata Dharma, 2016).

Kessel Rob Van. Enam Tempayan Air Pokok-Pokok Pembangunan Jemaat. Yogyakarta: Kanisius, 1997.

Labberton, Mark. Bahaya Ibadah Sejati: Sebuah Panggilan Memerangi Ketidakadilan. Surabaya: Literatur PERKANTAS Jawa Timur, 2011.

Lewier, Ferry C. “Manajemen PAK bagi Pemuda/Mahasiswa Menyongsong dan Memasuki Abad Ke-21” dalam Ajarlah Mereka Melakukan, ed. Andar Ismail. Jakarta: Gunung Mulia, 2003.

Madya, Utama Ignatius L. Gereja Partisipatif. Yogyakarta: Pusat Pastoral Bidang Pembangunan Jemaat, 2010.

Nugroho Darsono Eko. “Eklesiologi Pembangunan Jemaat.” Diakses pada 20 Februari 2020 melalui http://gkjboyolali.blogspot.com/2009/08/eklesiologi-pembangunan-jemaat.html pukul 01:20 WIB.

Panggara Robi. “Pengaruh pelayanan pemuda berbasis kontekstual terhadap pertumbuhan Gereja Kemah Injil Indonesia di Kota Samarinda.” Diakses pada 11 Oktober 2019 melalui https://www.researchgate.net/publication/332389274_Pengaruh_Pelayanan_Pemuda_Berbasis_Kontekstual_Terhadap_Pertumbuhan_Gereja_Kemah_Injil_Indonesia_di_Kota_Samarinda pukul 17:54 WIB.

Ray, R. Gereja Yang Hidup: Ide-ide Segar Menjadikan Ibadah Lebih Indah. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2009.

Silalahi, Uber. 2009. Metode Peneleitian Sosial. Bandung: PT Refika Aditama.

Sutanto Timotius Kurniawan. Tiga dimensi keesaan dalam pembangunan jemaat Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2008.

Tim GMKI Cabang Balikpapan. “Peran pemuda kristen di tengah bangsa dan gereja.” Diakses pada 11 Oktober 2019 melalui http://cabbalikpapan.blogspot.com/2014/07/peran-pemuda-kristen-di-tengah-bangsa.html pukul 17:02 WIB.

Downloads

Published

2022-07-24

Issue

Section

Articles

How to Cite

Pentingnya Partisipasi Pemuda dalam Pembangunan Jemaat: Studi Kasus Pada Gereja Masehi Injili Minahasa Syaloom, Karombasan. (2022). KHARISMATA: Jurnal Teologi Pantekosta, 5(1), 66-80. https://doi.org/10.47167/kharis.v5i1.108